Kehidupan seorang ibu sang penyaksi dunia pendidikan di kampung, seorang ibu yang telah menjalani puluhan tahun hidup dan kehidupan , keadaan tak berubah, pendidikan masih jauh tertinggal disudut kampung, rindu sang Ibu akan pendidikan terbaik bagi anak anak dikampung, rindu ibu agar keadaan kampung berubah melalui jendela pendidikan, tapi beberapa rentang waktu telah berlalu , rentang kepimpinan silih berganti, pendidikan di tempat kami tak berubah, guru - guru kadang jarang datang dikampung kami, para sarjana nyaris tak ada dikampung kami, kondisi sekolah yang jauh membuat anak-anak berjalan kaki lelah menuju sekolah menjadi realitas biasa, sekolah dengan kualitas terbatas dan apa adanya adalah pilihan, pilihan yang harus disaksikan oleh ibu sang penyaksi, sekolah kami adalah sekolah orang orang jujur dan tulus dalam menempuh pendidikan agar kami terbangun dari dunia gelap tanpa buku dan pinsil, sekolah kami adalah harapan harapan terjujur menuju gerbang ikhlas, sekolah kami adalah saksi dukanya dunia pendidikan di negeri ini.lokasi Desa Simpang Mulia, Aceh,
Tuesday, April 12, 2011
Sunday, April 10, 2011
KAMI TERPAKSA
Terpaksa mengemis dan menggelandang di kota para pejuang , melihat pameran kekayaan para pejabat di kota ini, pameran mobil mewah, rumah besar hingga pameran kemisikinan dengan melihat ratapan orang miskin yang dipinggirkan,para pengemis, para pembantu, buruh dan orang lapar jadi tontonan kegelisahan di kota ini, tak ada harapan untuk berharap, miskin dan melarat jadi alat mainan politik penguasa kota yang suka dipuji, harusnya tak ada orang miskin dikota ini jika para pemimpin adil dan bijaksana dalam mengelola negeri , tapi terpaksa mengemis dan terpaksa dijadikan miskin oleh situasi. mimpi menjadi sejahtera sangat jauh dari harapan, , mimpi para rakyat Aceh suatu saat akan datang para pemimpin bersih dan adil mengikuti ajaran para nabi.
PEDAGANG BELANGA
Penjual belanga tersisih di antara produk produk modern yang dibuat oleh pabrik,barang industri butan pabrik semakin menggeser barang tradisonal seperti belanga, belanga buatan tangan ini makin terkikis oleh mederenisasi,saat ini tradisi pun kini kian bergeser oleh globalisasi, globalisasi menghancurkan tradisi negri
Sunday, April 3, 2011
SELAMATKAN HUTAN ACEH
Tak perlu lagi menebang hutan di aceh, bencana banjir dan tanah longsor sering terjadi,dulu hutan adalah tempat kami bermain dan tempat indah dimana burung berkicau dan bernyanyi, kini hutan kami rusak parah tempat bencana sering terjadi ,saudara saudara kami terbunuh karena tanah longsor dan banjir, hutan yang dulu hijau kini gersang , hutan kami dulu dihuni gajah dan harimau, kini hutan kami dipenuhi traktor yang membersihkan kergaman tanaman hutan dan kini hutan kami jadi hutan sejenis dengan tanaman sawit , kini hutan kami tak ada lagi gajah, tak ada lagi harimau dan tak ada lagi kicauan burung di hutan, selamatkan hutan Aceh dari perkebunan sawit
Subscribe to:
Posts (Atom)