Terpaksa mengemis dan menggelandang di kota para pejuang , melihat pameran kekayaan para pejabat di kota ini, pameran mobil mewah, rumah besar hingga pameran kemisikinan dengan melihat ratapan orang miskin yang dipinggirkan,para pengemis, para pembantu, buruh dan orang lapar jadi tontonan kegelisahan di kota ini, tak ada harapan untuk berharap, miskin dan melarat jadi alat mainan politik penguasa kota yang suka dipuji, harusnya tak ada orang miskin dikota ini jika para pemimpin adil dan bijaksana dalam mengelola negeri , tapi terpaksa mengemis dan terpaksa dijadikan miskin oleh situasi. mimpi menjadi sejahtera sangat jauh dari harapan, , mimpi para rakyat Aceh suatu saat akan datang para pemimpin bersih dan adil mengikuti ajaran para nabi.
No comments:
Post a Comment